Powered by Blogger.

Popular Posts Today

Penderita DBD Meninggal

Written By Luthfie fadhillah on Sunday, February 26, 2012 | 9:57 PM

Tujuh warga Kabupaten Lebak, Provinsi Banten meninggal dunia akibat penyakit demam berdarah dengue (DBD) selama periode Januari hingga awal Desember 2008.
   
"Penderita demam berdarah yang terakhir meninggal dunia adalah Muhamad Syaiban Habibi (4) warga Pasir Bedeng, Kelurahan Muara Ciujung Timur, Rangkasbitung. Syaiban meninggal dunia pada 7 Desember lalu di Rumah Sakit Misi Rangkasbitung," kata Kepala Bidang Pencegahan Pemberantasan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2P-PL) Dinas Kesehatan Lebak dr Sri Agustina, Selasa.
   
Ia mengatakan sepanjang Januari hingga awal Desember 2008 penderita demam berdarah di Kabupaten Lebak sebanyak 216 orang.
   
Mereka dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Adjidarmo dan Rumah Sakit Misi Rangkasbitung.
   
Sebagian besar pasien penderita penyakit itu adalah warga kota Rangkasbitung, karena daerahnya padat penduduk.  
   
Namun demikian, kasus demam berdarah di berbagai daerah umumnya meningkat, menyusul tibanya musim hujan.
   
Oleh karena itu, pihaknya mengimbau masyarakat agar membiasakan diri hidup bersih termasuk lingkungannya.
   
Selain itu, juga menggalakkan 3M plus abate, yakni mengubur, menguras dan menutup tempat-tempat yang potensial menjadi tempat berkembangbiaknya nyamuk penyebar demam berdarah, serta pemberian abate.
   
"Cara seperti itu sangat efektif untuk mencegah penyakit demam berdarah," katanya. Menurut dia, penyebaran penyakit demam berdarah yang disebabkan oleh gigitan nyamuk ’aedes aegypti’ sangat cepat, sehingga diperlukan kepedulian masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungannya.
   
Apalagi, saat ini memasuki musim hujan dan sangat berpotensi berkembangbiaknya nyamuk demam berdarah.
   
Ia mengatakan pihaknya sudah beberapa kali melakukan penyemprotan atau pengasapan (fogging) di daerah-daerah rawan endemis demam berdarah.
   
Namun, pengasapan untuk membunuh nyamuk demam berdarah hanya bertahan dua minggu. Menurut dia, keberhasilan membasmi penyakit demam berdarah sangat bergantung pada warga masyarakat terutama dalam menjaga kebersihan lingkungan dengan menutup tempat air yang bisa dijadikan sarang nyamuk.
   
Sebab, kata dia, populasi nyamuk demam berdarah hidup pada air bersih dan tanpa bersentuhan dengan tanah. "Jika ada warga mengalami demam tinggi, segera dibawa ke rumah sakit," kata dr Sri Agustina.
9:57 PM | 0 komentar | Read More

Nyamuk Mainkan Lagu Cinta

 Di balik lengking suara nyamuk yang monoton dan kadang terasa mengganggu manusia, ternyata ada nyanyian cinta. Terutama saat sepasang nyamuk sedang dilanda asmara, keduanya akan menghasilkan suara berbeda dari biasanya.

Saat rayuan nyamuk jantan disambut sang betina, keduanya akan mengepakkan sayapnya lebih cepat hingga sama-sama melengking dengan frekuensi 1200 hertz. Padahal, nyamuk jantan biasanya hanya mengeluarkan 400 hertz sednagkan nyamuk betina 600 hertz.

Temuan tersebut mengejutkan karena sebelumnya nyamuk betina bahkan diduga tuli sehingga tak memedulikan seberapa tinggi lengkingan nyamuk jantan. Lengkingan harmonis tersebut juga mengungkap fakta baru bahwa nyamuk mungkin dapat mendengar hingga 2000 hertz.

"Ini menjanjikan peluang baru untuk mengendalikan nyamuk," ujar Laura Harrington, profesor entomologi dari Universitas Cornell, AS. Misalnya untuk merekayasa nyamuk steril yang akan dilepas ke lingkungan. Nyamuk jantan steril yang dilepas ke alam diharapkan kawin dengan nyamuk betina namun tak menghasilkan keturunan sehingga dapat menekan populasi nyamuk.

Selama ini, pemberantasan nyamuk pembawa penyakit seperti Aedes aegepty yang membawa virus demam berdarah dengue atau Anopheles betina yang membawa penyebab malaria dikendalikan dengan pengasapan dan penyemprotan insektisida. Namun, upaya tersebut belum terlalu efektif.

Rekayasa genetik dengan mengembangkan nyamuk steril untuk dilepaskan ke alam juga belum menjanjikan. Nyamuk jantan hasil rekayasa tidak akan bertahan karena lambat laun dikenali nyamuk yang hidup secara alami. Nyamuk jantan yang dielpas harus benar-benar kompetititf dan menarik perhatian nyamuk betina.

"Jadi kami mencoba menemukan daya tarik terbesar nyamuk jantan. Hal tersebut masih misterius. Bisa jadi baunya, pola warna hitam dan putihnya. Namun kami yakin nyamuk betina menilai pejantan dari kemampuannya menyanyi," ujar Harrington. Dengan mengetahui satu rahasi seks nyamuk itu, para peneliti Cornell berharap dapat merekayasa nyamuk jantan yang lebih seksi.
9:56 PM | 0 komentar | Read More

Nyamuk Tak Sebarkan Demam Berdarah

Memasuki musim hujan, serangan penyakit demam berdarah dengue patut diwaspadai. Penyakit yang ditularkan melalui gigitan nyamuk itu telah menelan banyak korban.

Namun, segala upaya untuk memutus mata rantai penularan penyakit itu masih kurang efektif.

Di tengah ketidakberdayaan melawan demam berdarah dengue di berbagai negara tropis di dunia, sekelompok peneliti Australia didanai miliarder Bill Gates mengklaim telah menghasilkan riset yang dapat membantu memerangi DBD dengan cara menghentikan jalur penularan penyakit itu.

Mereka berhasil menginfeksi nyamuk penyebar penyakit tropis itu dengan bakteri Wolbachia sehingga kemampuannya menularkan dengue ke manusia berkurang.

Caranya, dengan menginfeksi nyamuk pembawa penyakit itu dengan parasit yang memperpendek masa hidup nyamuk itu. Dalam paparan hasil penelitian pada jurnal Science dijelaskan, bakteri Wolbachia menyebar dengan baik melalui uji laboratorium pada nyamuk-nyamuk yang berkembang biak.

Dengue hanya dibawa nyamuk dewasa sehingga membunuh mereka bisa memutus mata rantai penularan DBD. Mereka telah menginfeksi 10.000 embrio nyamuk dengan bakteri itu. Tes itu untuk melihat sejauh mana bakteri itu bisa mengurangi masa hidup serangga tanpa membunuhnya atau mencegah perkembangbiakan mereka

Para peneliti dari Universitas Queensland di Brisbane, Australia, mengambil strain yang dikenal dengan nama Wolbachia untuk memperpendek masa hidup nyamuk vektor DBD. Nyamuk yang membawa virus dengue tak secara alami rentan terhadap bakteri sehingga peneliti membuat nyamuk beradaptasi agar infeksi itu berhasil.

Bakteri itu dapat menyebar dari nyamuk betina yang terinfeksi kepada keturunannya. Hal ini bisa memperpendek masa hidup nyamuk itu dan embrionya.

Penentuan apakah hal itu dapat menghilangkan nyamuk pembawa virus merupakan tantangan tersendiri. Virus itu menyerang manusia saat nyamuk membawa virus tersebut dalam darah. Selama ini pemberantasan nyamuk dilakukan dengan insektisida, tetapi hal ini bisa menimbulkan resistensi nyamuk terhadap paparan bahan kimia.

Potensi Wolbachia sebagai satu jalan pengendalian populasi nyamuk cukup menjanjikan. Studi terakhir menawarkan harapan—meskipun di bawah kondisi laboratorium—bahwa hal itu kemungkinan berjalan efektif. ”Kuncinya adalah hanya nyamuk berusia sangat tua yang dapat menularkan penyakit itu,” kata Prof Scott O’Neill, peneliti.

Ini berarti hanya nyamuk dewasa yang berbahaya bagi manusia dan dengan membunuh nyamuk-nyamuk itu akan mengurangi kemampuan mereka menginfeksi. Upaya ini dinilai jalan murah untuk mengatasi masalah itu, khususnya di daerah urban saat metode lain pengendalian penyakit itu sulit dilakukan.
9:56 PM | 0 komentar | Read More
techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger