JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Divisi Humas Markas Besar Polri Inspektur Jenderal Polisi Suhardi Alius mengatakan pihaknya masih melakukan pengembangan dari penangkapan 11 terduga teroris kelompok Haraqah Sunny untuk Masyarakat Indonesia (HASMI) di empat kota. Terbuka kemungkinan bertambahnya anggota kelompok HASMI lain yang akan tertangkap.
"Bisa jadi. Ini masih ada pengembangan lagi. Tidak berhenti dengan yang di sini, ini kan terus berkembang," kata Suhardi di Mabes Polri, Jakarta, Sabtu (27/10/2012) saat ditanya apakah masih ada anggota kelompok itu yang belum tertangkap.
Menurutnya, Densus Antiteror masih mengembangkan informasi terkait 11 terduga teroris itu. Belum diketahui apakah kelompok HASMI ini memiliki kaitan dengan jaringan sebelumnya atau tidak. Meski demikian, Suhardi memastikan, kelompok ini merupakan jaringan baru.
"Kelompok HASMI ini, mereka punya kemampuan yang sama," ucapnya.
Kelompok ini menyasar sejumlah tempat yang dijadikan target teror yakni Konsulat Jendral Amerika di Surabaya, Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta, Plaza 89 di depan Kedutaan Besar Australia di mana ada Kantor Freeport di sana, dan Mako Brimob di Jalan Srondol, Jawa Tengah. Belum diketahui kapan bom yang mereka rencanakan itu akan diledakkan.
Kronologi penangkapan
Sebelumnya, Suhardi memapatkan kronologi penangkapan 11 terduga teroris ini. Tim Densus 88 pertama kali menangkap dua terduga teroris di Perumahan Puri Amarta Residence, Taman Kodya Madiun, Jawa Timur, Jumat (26/10/2012) malam.
"Pada 26 Oktober sekitar pukul 20.00 WIB, diPperumahan Puri Amarta Residence Nomor B 3, Desa Josena, Kecamatan Taman Kodya Madiun," kata Suhardi, dalam jumpa pers di Mabes Polri Jakarta, Sabtu (27/10/2012).
Ia mengungkapkan, dari penggerebekan di Madiun itu, Densus mengamankan dua terduga teroris yakni, Agus Anton alias Thoriq dan Warso alias Kurniawan. Kemudian, pada hari yang sama, sekitar pukul 23.00 WIB, Densus 88 kembali menangkap terduga teroris di Solo, Jawa Tengah. Dari penggerebekan itu berhasil diamankan tiga orang, yakni Abu Hanifah, Harun, dan Pujianto alias Ari alias Ahmadun. Adapun, Abu Hanifah diduga sebagai pimpinan kelompok HASMI ini.
Suhardi menguraikan, Abu Hanifah ditangkap di Jalan Lawu Timur, Mojosongo, Jebres, Solo. Bersamaan dengan Abu Hanifah, tim Densus juga mengamankan Pujianto yang membonceng Hafinah. Sementara, Harun ditangkap di Jalan Sumpah Pemuda, Dukuh Bondowoso, Mojosongo, Solo.
"Barang bukti di perumahan Madiun yang diamankan adalah sejumlah bom siap ledak, bahan baku pembuatan bom yang masih dalam proses perakitan, serta buku panduan pembuatan bom," ujar Suhardi.
"Di Solo, barbuk (barang bukti) yang diamankan bahan peledak, baik yang sudah siap maupun dalam perakitan," tambahnya.
Suhardi melanjutkan, tim Densus 88 kembali melakukan penangkapan di Jalan Neglasari Kidul, Kelurahan Leuwimekar, Leuwiliang, Bogor. Awalnya, tim Densus menangkap dua orang di sana, yaitu Emir atau Emirat dan Zainuddin. Setelah itu, tim mengejar seorang lagi yang bernama Usman.
"Tersangka ketiga tertangkap di daerah Cikaret, sekitar setengah jam dari Leuwiliang, jadi ada tiga tersangka," jelas Suhardi.
Dari hasil penggerebekan di Bogor tersebut, menurut Suhardi, berhasil diamankan bahan-bahan pembuatan dan perakitan bom, sejumlah amunisi berbagai kaliber, serta detonator. Terakhir, pada jam yang sama, Densus 88 menangkap dua orang terduga teroris di Palmerah Barat, Jakarta.
"Mereka adalah Azhar dan Herman," katanya.
Kemudian dikembangkan lagi ke arah Kebon Kacang, Jakarta Pusat, sehingga berhasil meringkus seorang lagi yang bernama Anto.
"Barang buktinya bahan-bahan pembuatan dan perakitan bom," ujar Suhardi.
Dia juga menjelaskan, penangkapan terduga teroris ini sengaja dilakukan serempak untuk menghindari hal-hal yang tidak dinginkan karena masih dilakukan pengembangan.
Berdasarkan informasi yand didapatkan pihak kepolisian, ada empat lokasi yang dijadikan target aksi teror yaitu Konsulat Jenderal Amerika Serikat di Surabaya, Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta, Plaza 89 di depan Kedutaan Besar Australia di mana ada Kantor Freeport di sana, dan Mako Brimob di Jalan Srondol, Jawa Tengah.
Berita terkait penangkapan terduga teroris di sejumlah lokasi dapat diikuti dalam topik:
Penangkapan Teroris di Empat Provinsi
Editor :
Inggried Dwi Wedhaswary