Jakarta - Penulis novel dan sutradara film, Raditya Dika, mengaku, membuat karya dari apa yang sedang ia gelisahkan. Menurutnya untuk menjadi seorang creativepreneur dan mendapat inspirasi, hal yang harus dilakukan adalah bertanya pada diri sendiri apa yang sedang digelisahkan.
"Saat jadi kreator, tanya diri sendiri apa yang lagi digelisahkan. Penting untuk tahu kegelisahan karena kita jadi peduli untuk jadikan itu sesuatu. Jawaban dari kegelisahan kita bisa jadi sebuah karya," ujar Raditya Dika dalam seminar "How To Be The Self-Made Creativepreneur Billionaire in Creative Industry", di kampus London School of Public Relations (LSPR), Jakarta, Jumat (27/2).
Inspirasi untuk hasil-hasil karyanya dalam bentuk novel maupun film pendek, ia akui berasal dari kegelisahan pengalaman pribadinya. Kegelisahan tersebut menjadi ide awal dalam membuat konsep karya.
"Novel Cinta Brontosaurus saya buat saat baru putus setelah pacaran empat tahun. Dari situ muncul kegelisahan mengenai cinta yang bisa kedaluwarsa. Stand-up comedy juga sebenarnya bukan melawak. Tapi hasil dari kegelisahan," ujar pria yang baru mengeluarkan novel berjudul Koala Kumal.
Ia menambahkan, usai mendapat inspirasi dari kegelisahan, barulah tentukan platform sebagai media dari karya tersebut. Era teknologi saat ini menurutnya mempermudah karier di dunia kreatif.
"Sekarang sudah banyak platform. Tinggal pilih saja. Dari menulis bisa langsung dijadikan film. Sekarang kita bisa hidup dari karya," jelas Dika.
Lulusan dari Universitas Indonesia ini, mengimbau, pembaca dan viewers untuk dapat memanfaatkan peluang untuk menghasilkan karya. Baginya era dunia datar kini membuat tingkat eksistensi seseorang menjadi tinggi.
"Peluang sekarang untuk berkarya besar. Makanya saya ajak viewers yang dulu pembaca sekarang jadi penulis. Dari penonton video sekarang bikin video," tambah Dika.
Penulis: Astari Fitria Putri/EPR