JAKARTA, KOMPAS.com - Awan duka menggantung di kediaman pasangan suami istri pemulung, L (54) dan A (50) di Pulogebang, Cakung, Jakarta Timur, Minggu (6/1/2013) siang. Anak mereka, RI (11), diantar pulang dalam keadaan tak bernyawa.
Jasad RI tiba di rumahnya sekitar pukul 16.30 WIB dengan menggunakan mobil jenazah Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta Pusat.
Terbungkus kain kafan jasad bocah kelas 5 SD itu ditandu ke rumah duka. Wajah-wajah berduka, beberapa di antaranya bercucuran airmata, mengiringi keranda yang membawa jenazah RI ke rumah duka.
Masjid Jami At Tadzkiroh, menjadi tempat persinggahan selanjutnya jenazah RI sebelum ke pemakaman. Pengikut iring-iringan tersebut terus bertambah, hingga hampir seribu orang, memenuhi jalan serta pelataran masjid.
Di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kapuk, Jalan Aster, Harapan Baru II, Bekasi, Jawa Barat, tempat RI akan dimakamkan, sebuah liang lahat telah disiapkan.
RI, adalah puteri bungsu dari enam bersaudara pasangan suami istri A (50) dan L (54). Mereka tinggal di lapak pemulung di Cakung, Jakarta Timur.
Kondisi bocah yang duduk di kelas 5 SD itu dua bulan terakhir menurun drastis hingga ia kejang dan mengalami penurunan suhu tubuh.
RI meninggal dunia di ICU (Intensive Care Unit) Rumah Sakit Umum Pusat Persahabatan dalam kondisi koma, Minggu (6/1/2013) pukul 06.00 WIB.
Sebelumnya, bocah malang itu didiagnosis dokter mengalami infeksi pada bagian otak, meski dokter belum menemukan apakah infeksi itu akibat luka pada kemaluannya atau bukan.
Anda sedang membaca artikel tentang
Air Mata Sambut Jenazah Bocah Pemulung
Dengan url
https://malariamosquito.blogspot.com/2013/01/air-mata-sambut-jenazah-bocah-pemulung.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Air Mata Sambut Jenazah Bocah Pemulung
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Air Mata Sambut Jenazah Bocah Pemulung
sebagai sumbernya
0 komentar:
Post a Comment