Cara Basuki Hindarkan Kebakaran di Kawasan Kumuh

Written By Luthfie fadhillah on Tuesday, August 13, 2013 | 8:29 PM





JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama berharap agar kawasan kumuh yang dilanda kebakaran dibangun menjadi permukiman yang memenuhi syarat. Ini dilakukan agar rumah baru warga terbebas dari ancaman bencana, seperti kebakaran dan banjir.


Basuki menyebutkan, kebakaran di permukiman kumuh umumnya terjadi akibat hubungan pendek arus listrik. Korsleting ini kerap terjadi akibat instalasi listrik yang tidak aman sehingga mudah panas dan terbakar. Masalah lainnya adalah penggunaan listrik secara ilegal di kawasan kumuh di mana bangunannya sering tak dilengkapi izin mendirikan bangunan (IMB).


"Sekarang kalau kebakaran (di permukiman ilegal), seharusnya APBD tidak boleh mengeluarkan uang untuk itu lho, kebakaran biarin saja. Tapi, kalau kebakaran, orangnya bagaimana? Ya, harus diselamatkan karena kemanusiaan," kata Basuki di Balaikota Jakarta, Selasa (13/8/2013).


Oleh karena itu, Basuki mengatakan bahwa Pemerintah Provinsi DKI akan memberikan surat edaran berisi pemberitahuan tidak boleh membangun kembali permukiman ilegal yang telah terbakar. Jika penduduk kembali membangun rumah secara tidak sah, maka bangunan itu akan dibongkar.


Namun, jika bangunan itu dilengkapi surat tanah yang sah, Pemprov DKI akan menata permukiman itu dengan kampung deret. Hal itu dilakukan untuk mencegah terulangnya peristiwa kebakaran maupun banjir di kawasan itu.


Basuki mengatakan, penataan kampung dengan model kampung deret dilakukan bersama-sama warga dengan tujuan memperbaiki kondisi setempat. Permukiman itu akan dilengkapi ruang terbuka hijau, perpustakaan, dan drainase yang baik.


Sementara itu, untuk standarisasi kelistrikan, Pemprov DKI telah memberikan penyuluhan listrik kepada warga yang tinggal di daerah rawan kebakaran, seperti di Tambora, Jakarta Barat. Ia juga meminta peran aktif Perusahaan Listrik Negara (PLN) untuk mengurusi permasalahan listrik dan Pemprov DKI mengurus IMB.


"Kita hilangkan kawasan kumuh, rata-rata kebakaran itu terjadi di kawasan kumuh. Kita perbaiki secara bertahap," kata Basuki.


Kepala Seksi Informatika Badan Penanggulangan Bencana Daerah DKI Jakarta Bambang Surya Putra mengatakan, selama satu pekan libur Idul Fitri 1434 Hijriah, yakni 3-11 Agustus 2013, telah terjadi 28 kebakaran di Jakarta. Sebanyak 92,86 persen kebakaran disebabkan oleh korsleting listrik, 3,57 persen disebabkan oleh api rokok, dan 3,57 persen oleh ledakan tabung gas.





Editor : Laksono Hari Wiwoho


















Anda sedang membaca artikel tentang

Cara Basuki Hindarkan Kebakaran di Kawasan Kumuh

Dengan url

http://malariamosquito.blogspot.com/2013/08/cara-basuki-hindarkan-kebakaran-di.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

Cara Basuki Hindarkan Kebakaran di Kawasan Kumuh

namun jangan lupa untuk meletakkan link

Cara Basuki Hindarkan Kebakaran di Kawasan Kumuh

sebagai sumbernya

0 komentar:

Post a Comment

techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger