DUBAI, Kompas.com - Serena Williams telah menobatkan diri sebagai petenis wanita tertua yang menjadi pemain nomor satu dunia. Tetapi, dia masih "cukup muda" untuk menyamai gelar grand slam dari dua legenda Martina Navratilova dan Chris Evert.
Inilah yang membuat Williams terpacu untuk mengejarnya. Menurut pelatih pemain berusia 31 tahun tersebut, Patrick Mouratoglou, saat ini Williams sudah pulih dari cedera yang menghantuinya selama 2010 dan 2011, sehingga bisa kembali menjadi pemain nomor satu dunia (secara resmi saat WTA keluarkan daftar ranking terbaru pada Senin, 18/2/2013 ini).
Setelah memenangi Wimbledon dan AS Terbuka tahun lalu, Williams berhasil menambah trofi grand slam-nya menjadi 15. Dengan demikian, dia hanya perlu tiga trofi lagi untuk menyamai prestasi Navratilova dan Evert, yang bersama-sama menempati peringkat kedua daftar petenis tersukses sepanjang sejarah, di belakang Steffi Graf, yang mengoleksi 22 gelar grand slam.
Saat ini Mouratoglou, yang menjalankan sebuah akademi tenis di Paris, melakukan perjalanan penuh untuk dampingi Williams. Ini merupakan bagian dari usahanya untuk mengantar Williams mewujudkan targetnya tersebut.
"Tujuan utamanya adalah memenangi sebanyak mungkin grand slam sesuai kemampuannya, karena dia merasa masih bisa melakukannya," ujar Mouratoglou.
"Itulah motivasinya dan saya pikir dia akan terus menjaganya. Saya tak berpikir hal itu sulit, tetapi dia memerlukan beberapa hal. Pertama, dia harus tetap bugar, karena di usia 31 tahun, segalanya sangat sulit.
"Jadi, hal utama adalah tetap fit dan motivasi. Jika hal itu terjaga, dia akan terus membaik - juga jika dia menginginkannya. Jika dia berhasil mencapai keduanya, saya pikir dia masih bisa memenangi grand slam lagi. Mengapa tidak 18? Dia tak jauh dari 18."
Sebenarnya, bukan hal yang terlalu mengejutkan jika Williams akhirnya kembali menjadi pemain nomor satu dunia. Pasalnya, sejak pertengahan tahun 2012, dia memperlihatkan prestasi yang sangat gemilang, mulai dari juara Wimbledon, menyabet emas Olimpiade, AS Terbuka dan ditutup dengan trofi WTA Championships. Total, tujuh gelar berhasil disabetnya.
Meskipun demikian, Williams menutup tahun 2012 dengan menempati posisi ketiga dunia. Dia berada di belakang petenis Belarusia, Victoria Azarenka, serta petenis Rusia, Maria Sharapova.
"Saya tidak tahu apakah Serena peduli tetapi ini merupakan kejutan kecil," ujar Mouratoglou. "Bukan melawan Azarenka, yang juga mengalami tahun yang luar biasa, tetapi itu menjadi kejutan karena memenangi dua grand slam, Olimpiade dan Masters plus beberapa turnamen - Serena menang di Madrid, Stanford, dan Charleston - tetapi masih nomor tiga.
"Jadi orang mengatakan mungkin WTA sebaiknya meninjau bagaimana mereka memberikan poin. Ada berbedaan besar antara menjadi seorang finalis di sebuah grand slam dan menjadi pemenang, dan mungkin poin itu tak memperlihatkan bagaimana besarnya perbedaan itu.
"Saya memahami bahwa mereka ingin para pemain tampil sepanjang tahun, tetapi untuk orang awam yang menyaksikannya, penting untuk bisa memahami tenis."
Kini, Williams berharap bisa merengkuh gelar Perancis Terbuka . Setelah itu, jika sukses mempertahankan gelar Wimbledon dan AS Terbuka, maka keinginan untuk menyamai jumlah trofi grand slam Navratilova dan Evert bisa terwujud tahun 2013.
Williams baru saja gagal meraih gelar Qatar Terbuka. Di final, Minggu (17/2), dia kalah 6-7, 6-2, 3-6 dari Azarenka, yang digeser olehnya dari posisi teratas ranking WTA. Dengan hasil tersebut, Azarenka sukses mempertahankan gelar di Qatar.
Editor :
Aloysius Gonsaga Angi Ebo
Anda sedang membaca artikel tentang
Kini, Serena Kejar Navratilova dan Evert
Dengan url
https://malariamosquito.blogspot.com/2013/02/kini-serena-kejar-navratilova-dan-evert.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Kini, Serena Kejar Navratilova dan Evert
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Kini, Serena Kejar Navratilova dan Evert
sebagai sumbernya
0 komentar:
Post a Comment