Basuki: Museum Nasional Saja Dicolong

Written By Luthfie fadhillah on Monday, September 30, 2013 | 8:29 PM






JAKARTA, KOMPAS.com --
Wacana Pemprov DKI agar gedung-gedung di kawasan Sudirman dan Thamrin membongkar pagarnya disambut beragam banyak pihak. Namun lagi-lagi, Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menegaskan bahwa peniadaan pagar di gedung di kawasan tersebut tak akan berdampak pada masalah keamanan.


Basuki justru melihat ada sisi positif dari rencana itu. Ia berpendapat, dengan peniadaan pagar gedung di kawasan Sudirman-Thamrin tentunya akan memberi akses mudah bagi pejalan kaki tanpa dibatasi sekat-sekat. "Itu makanya kita mesti buka kios 24 jam, ada CCTV juga. Kalau rame kan malah jadi aman," kata Basuki, di Balaikota DKI Jakarta, Senin (30/9/2013).


Jika alasan keberatannya soal keamanan, menurut Basuki hal tersebut tak mendasar. Ia kemudian memberi contoh pada Museum Nasional, di Jakarta Pusat, yang digemparkan dengan hilangnya artefak berharga, beberapa waktu lalu. Meski sudah dijaga, tetap saja dibobol maling. 


Basuki juga memberi contoh soal kasus kebakaran yang merenggut nyawa penghuninya.  Banyak pemilik rumah yang memasang teralis demi keamanan. Namun nyatanya, banyak juga korban kebakaran yang nyawanya terenggut lantaran terjebak di dalam rumah yang memiliki teralis.  "Jadi memang bukan jaminan," katanya. 



Basuki menjelaskan bahwa rencana pembongkaran pagar gedung yang berada di Sudirman-Thamrin tidak semua akan dibongkar. Ia menjelaskan yang dimaksudkan adalah pagar atau tembok antar gedung atau bagian belakang gedung dengan bagian depannya yang berdiri dan menghalangi orang untuk lewat dari arah belakang menuju depan gedung.


"Bukan depan, saya bilang antar gedung kan ada tembok, belakang ada tembok, kamu enggak bisa lewat kan, kenapa enggak dibuka. Coba antar-gedung tidak ada pagar orang jalan kan lebih gampang," ujar Basuki.


Selain itu, masalah demikian juga bukan cuma terjadi di Sudirman-Thamrin, pada tempat lain seperti kawasan Casablanca, Ratu Plaza dan Plaza Senayan yang tidak mampu dilewati pejalan kaki. Namun, Basuki menyatakan pagar untuk kedutaan besar asing tidak termasuk dalam rencana peniadaan pagar tersebut.


"Bukan berarti minta bongkar kedutaan, mana bisa bongkar kedutaan, negara dia kok. Tapi untuk hal-hal yang bisa, ya kita harus bongkar," kata Basuki.


Basuki mengaku optimistis program Pemprov DKI Jakarta ini berjalan baik. Sehingga ke depan diharapkan tersedianya pedestarian bagi para pejalan kaki tanpa harus terkendala mengenai akses.


"Optimistis, Sudirman Thamrin dulu minta ngalah lebar juga ngalah. Mundur pagar kan sama, orang kita enggak minta tanahnya kok," cetus Basuki.





Editor : Eko Hendrawan Sofyan
















Anda sedang membaca artikel tentang

Basuki: Museum Nasional Saja Dicolong

Dengan url

http://malariamosquito.blogspot.com/2013/09/basuki-museum-nasional-saja-dicolong.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

Basuki: Museum Nasional Saja Dicolong

namun jangan lupa untuk meletakkan link

Basuki: Museum Nasional Saja Dicolong

sebagai sumbernya

0 komentar:

Post a Comment

techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger