Dinas Kebersihan Masih Minim Fasilitas

Written By Luthfie fadhillah on Sunday, February 10, 2013 | 8:29 PM


JAKARTA, KOMPAS.com - Volume sampah di Jakarta semasa banjir pertengahan Januari lalu naik 25 persen, dari 6.000 meter kubik menjadi 6.300 meter kubik.


Demikian disampaikan Kepala Dinas Kebersihan DKI Jakarta, Unu Nurdin, di sela-sela kegiatan membersihkan sampah di Pekojan, Tambora, Jakarta Barat (Jakbar), Minggu (10/2/2013).  


Unumengakui, di semua lini, perangkat dinas kebersihan masih jauh dari memadai. Soal truk kebersihan, dari 732 truk, 500 truk di antaranya berusia 10-32 tahun. Dengan kata lain, lebih banyak truk sampah yang sering mangkrak ketimbang yang bisa rutin beroperasi.


Soal petugas kebersihan, "Tahun ini yang pensiun mencapai 40 persen dari 1000 petugas kebersihan yang ada," tuturnya.


Jumlah lokasi pembuangan sampah sementara (LPS) pun minim. Saat ini DKI baru memiliki 200 LPS. Padahal idealnya, setiap kelurahan seharusnya memiliki LPS seluas 300 meter persegi.


Menurut pengamatan Kompas, di Kecamatan Kebon Jeruk, misalnya, ada dua kelurahan yang hanya memiliki satu LPS. LPS tersebut berada di Jalan Panjang, Jakbar.  


Untuk mempercepat proses pembuangan LPS, lanjut Unu, tahun ini Pemprov (Pemerintah Provinsi DKI) menyiapkan 631 gerobak motor dengan sistem hidrolik. Selain itu, pemprov juga menyiapkan 80 truk sampah baru.    


"Yang masih sulit adalah mengatasi kelangkaan petugas akibat banyaknya jumlah petugas yang pensiun tahun ini," tutur Unu.


Menurut dia, idealnya setiap petugas kebersihan melayani 500 warga. Itu artinya dibutuhkan 28.000 petugas kebersihan, dan bukan hanya 1.000 petugas. Untuk menekan minimnya petugas kebersihan, pemprov melibatkan swasta dan instansi terkait ikut menangani pengangkutan sampah.  


Kepala Suku Dinas Kebersihan Jakbar, Wahyu Pudjiastuty, yang mendampingi Unu mengeluhkan tentang minimnya persediaan cadangan ban truk kebersihan. Hal ini menyebabkan sebagian truk tak bisa beroperasi.


"Sudah dua tahun ini 152 truk kebersihan kami tidak mendapat ban baru. Padahal kami membutuhkan 1.800 ban baru, dengan perhitungan setiap truk membutuhkan enam ban baru selama dua tahun terakhir ini," ujarnya.


Meski demikian, ia berterimakasih kepada Pemprov DKI karena pihaknya telah menerima 73 gerobak sepeda motor.      


Sementara itu Lurah Pekojan, Agus Herman, mengeluhkan adanya pendangkalan saluran di Bandengan Utara dan Bandengan Selatan, akibat pembangunan busway koridor 13, rute Pluit, Sunter, Tanjungpriok. "Saluran mendangkal bahkan sebagian tersumbat karena puing pembangunan busway," katanya.


Akibatnya, 12 RW di lingkungannya banjir setinggi 60 sentimeter-160 sentimeter. Agus juga mengeluhkan tiadanya tempat pembuangan sampah di kelurahannya.  


Saat meninjau tiga RW--RW 10-RW 12, di Pekojan, Gubernur DKI Joko Widodo memeriksa beberapa saluran air yang kurang bahkan tidak berfungsi karena sumbatan sampah atau karena saluran rusak. Ia juga memberi bantuan alat sekolah kepada anak-anak warga korban banjir. 












Anda sedang membaca artikel tentang

Dinas Kebersihan Masih Minim Fasilitas

Dengan url

http://malariamosquito.blogspot.com/2013/02/dinas-kebersihan-masih-minim-fasilitas.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

Dinas Kebersihan Masih Minim Fasilitas

namun jangan lupa untuk meletakkan link

Dinas Kebersihan Masih Minim Fasilitas

sebagai sumbernya

0 komentar:

Post a Comment

techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger