Ical, Dahlan, dan Anas Paling Banyak Dicela di Media Sosial

Written By Luthfie fadhillah on Wednesday, January 16, 2013 | 8:10 PM


JAKARTA, KOMPAS.com – Menurut hasil survei PoliticaWave.com pada media sosial periode 1 Oktober hingga 31 Desember 2012, calon presiden dari Partai Golkar Aburizal Bakrie atau Ical paling banyak dibicarakan mengenai hal negatif oleh pengguna jejaring sosial seperti Twitter. Posisi kedua yang paling banyak dibicarakan mengenai hal negatif adalah Menteri BUMN Dahlan Iskan, kemudian menyusul Ketua DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum.


Direktur PoliticaWave.com Yose Rizal mengatakan, dalam pandangan pengguna jejaring sosial, banyak kasus yang membelit Ical. Salah satu yang paling sering ditemukan adalah pembicaraan mengenai lumpur lapindo.


“Ada kasus Lumpur Lapindo, grup usaha dililit hutang, sampai politisasi sepakbola Indonesia,” terang Yose di Jakarta, Senin (16/1/2013).


Dalam perbincangan di jejaring sosial, Ical juga sering dibandingkan dengan Jusuf Kalla. Bahkan pemciraan iklan Ical di TV dengan jargon “Sahabat ARB” kerap mendapat sentimen negatif.


“Ada yang bilang elektabilitas rendah, harus mencontoh kepemimpinan JK, hilang di survei LSI, dan anggapan JK lebih bagus dari Ical,” kata Yose.


Hal positif yang dibicarakan tentang Ical hanyalah saat melakukan silaturahim dengan Presiden ke-3 RI BJ Habibie di Jerman dan pemberitaan tentang dirinya yang telah menyiapkan kursi caleg untuk politisi populer.


Bagaimana dengan Dahlan?


Menurut Yose, Dahlan sempat mendapat simpati rakyat media sosial ketika berperilaku tak seperti kebanyakan menteri lainnya. Hal ini, di antaranya, ketika Dahlan membawa mobil sendiri atau tanpa supir, naik kendaraan umum, membuang kursi loket tol, dan menggratiskan jalan tol, serta mengangkat kasus pemerasan BUMN oleh oknum anggota DPR. Namun, pengguna jejaring sosial seperti Twitter kemudian berbalik memberikan sentimen negatif pada Dahlan.


“Dahlan kemudian dibicarakan tentang kerugian PLN, somasi PAN, ceroboh melaporkan anggota DPR, dinilai lecehkan DPR, diperingatkan oleh presiden. Bahkan banyak yang kemudian menanggap Dahlan hanya melakukan pencitraan lebay (berlebihan) atau senang eksis di media,” terang Yose.


Sedangkan, untuk Anas Urbaningrum tak lepas dari dugaan keterlibatannya dalam korupsi Wisma Atlet dan Hambalang. Hal itu pun membuatnya menjadi politisi muda populer namun tidak disukai. Anas pun dianggap memberikan citra negatif bagi Demokrat.


“Positifnya hanya keberhasilan menjadi Ketua Umum Partai Demokrat yang direstui Cikeas, mengalahkan Andi malarangeng yang saat itu lebih Popular,” terangnya.
 
Sementara itu sebelumnya,  terdapat tiga tokoh yang paling banyak dibicarakan hal positifnya oleh pengguna jejaring sosial. Ketiganya secara berturut yakni Mahfud MD, Jusuf Kalla, dan Prabowo Subianto.


Sedangkan untuk tokoh yang paling banyak dibicarakan yakni Aburizal ‘Ical’ Bakrie oleh sekitar 28 juta pengguna jejaring sosial. Namun, pembicaraan mengenai Ical lebih sering bersifat negatif ketimbang positifnya.


Setelah Ical, menyusul Prabowo, Mahfud MD, Dahlan Iskan, Megawati Soekarnoputri, dan Jusuf Kalla. Megawati sendiri berada pada posisi seimbang negatif dan positifnya dalam pembicaraan di media sosial.












Anda sedang membaca artikel tentang

Ical, Dahlan, dan Anas Paling Banyak Dicela di Media Sosial

Dengan url

http://malariamosquito.blogspot.com/2013/01/ical-dahlan-dan-anas-paling-banyak.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

Ical, Dahlan, dan Anas Paling Banyak Dicela di Media Sosial

namun jangan lupa untuk meletakkan link

Ical, Dahlan, dan Anas Paling Banyak Dicela di Media Sosial

sebagai sumbernya

0 komentar:

Post a Comment

techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger