"Skyfall", Pertaruhan Loyalitas Agen 007

Written By Luthfie fadhillah on Sunday, November 11, 2012 | 8:07 PM


Poster film James Bond Skyfall.

Poster film James Bond Skyfall. (sumber: Clockworddragon)




Skyfall mendapatkan respons positif dari berbagai agregator film. Salah satunya Rotten Tomatoes yang memberikan skor rating 93%

Bagi pencinta tokoh agen rahasia 007 James Bond tentu tidak akan melewatkan aksinya dalam film berjudul Skyfall. Pada sekuel film ke-23 ini, Bond mempertaruhkan loyalitasnya sebagai agen rahasia M16, terutama setelah keputusan kepala M16 yang justru membuatnya celaka.

Kantor agen rahasia M16 telah kehilang an data penting berisi seluruh nama- nama agen rahasia NATO yang tengah menyamar di berbagai organisasi teroris di seluruh dunia. Tak ingin jatuh ke tangan yang salah, Kepala M16 M (Judi Dench) menugaskan agen terbaik mereka James Bond (Daniel Craig) dan Eve (Naomie Harris) untuk mengejar pelaku pencurian yang terlacak berada di Turki.

Pencuri tersebut sangat tangguh sehingga membuat Bond dan Eve kesulitan untuk menangkap dan mendapatkan data tersebut. Bahkan, Bond terlibat kontak fisik yang menegangkan di atas kereta api yang tengah melaju kencang.

Tak ingin menyia-nyiakan waktu, Eve memutuskan untuk menembakkan peluru kepada sang pencuri. Namun, Eve tidak dapat menentukan sasaran karena Bond tengah bergulat dengan sang pencuri.

Eve pun meminta izin kepada M untuk dapat menembak ke arah keduanya walau Bond berisiko terkena tembakan. M setuju eve menembak ke arah keduanya. Tembakan tersebut mengenai Bond dan membuat- nya terjatuh ke sebuah jurang yang di dalamnya terdapat sungai yang airnya sangat deras. Jasad Bond tidak pernah ditemukan oleh M16. Akhirnya, M menyatakan agen kesayangannya tersebut telah tewas dan hilang.

Kegagalan Bond mendapatkan data tersebut ternyata sampai ke telinga Perdana Menteri Inggris dan memutuskan untuk mempensiunkan M dan menutup M16. Sebab, kehadiran agen rahasia sudah tidak diperlukan lagi seiring dengan perkembangan zaman.

Untuk mempersiapkan masa transisi tersebut, perdana menteri mengutus Gareth Mallory (Ralph Fiennes) sebagai pemimpin M16. Namun, keputusan tersebut ditentang M dan bertekad untuk menemukan dalang hilangnya data tersebut. Secara tiba-tiba, ada seseorang yang berusaha untuk membuka sandi data rahasia yang hilang.

Setelah dilacak, ternyata pelaku pembuka sandi data rahasia berasal dari komputer M. Sementara itu, M berada di luar kantor dan menyuruh pelacakan sang pelaku. Bukannya berhasil menemukan pelakunya, gedung M16 malah diserang dengan bom hingga menewaskan enam orang. M16 terpaksa berpindah kantor di sebuah terowongan tua. Para agen yang menyamar di organisasi teroris mulai dibunuh satu per satu.

Tanpa disangka, Bond ternyata berhasil selamat dan hidup di sebuah kota yang damai. Di kota tersebut, Bond menemukan seorang pendamping yang menemaninya. Namun, hari-harinya hanya diisi dengan bersenang-senang dan meminum alkohol. Pada suatu pagi, ia menyaksikan berita melalui televisi mengenai penyerangan M16.

Tanpa pikir panjang, Bond memutuskan untuk kembali ke M16 dan menemui M. Ia ingin melanjutkan misi penemuan data dan dalang penyerangan M16. Meski pernah kecewa dengan keputusan M yang membuatnya celaka. Hal tersebut tentu saja disambut baik oleh M yang sangat membutuhkan agen andalannya untuk mengungkap dalang dari semua peristiwa tersebut.

Sebelum kembali menjalani misi, Bond harus melalui berbagai tes. Kemampuan Bond ternyata berkurang, bahkan tak mampu menembak tepat pada sasaran. Meski demikian, M sangat membutuhkan Bond sehingga mengabaikan selur uh hasil tes yang menunjukan nilai dibawah rata-rata.

Sebagai awal kembalinya, Bond mengeluarkan sisa proyektil peluru yang bersarang di tubuhnya untuk mengetahui pelaku pencurian. Ternyata, peluru tersebut dimiliki oleh seorang tentara bayaran bernama Patrice dan akan berada di Macau. Tanpa berfikir panjang, Bond dan Eve mengejar Patrice hingga ke Macau. Di kota tersebut, ternyata Patrice ditugaskan membunuh seseorang dan diam-diam diikui oleh Bond.

Setelah menjalankan tugasnya, Bond menyerang Patrice untuk menyebutkan nama dalang dari pencurian data rahasia. Namun, pertarungan tersebut malah membuat Patrice terbunuh. saat yang sama, Bond menemukan koin sebuah kasino ternama di Macau yang membawanya kepada seorang wanita cantik, bernama Severine (Bérénice Marlohe).

Severine bersedia mengantarkan Bond menemui atasannya di sebuah pulau. Ternyata, bos Severine adalah mantan agen rahasia yang pernah menjadi bawahan M, yaitu Silva (Javier Bardem). Silva sangat dendam dengan M karena menyerahkan dirinya kepada pihak lawan.

Namun, lokasi Silva berhasil ditemukan oleh M16 berkat pelacak yang dipasang Bond. Silva pun ditangkap dan dikurung di kantor M16. Sayangnya, Silva berhasil lolos dan langsung memburu M yang tengah menemui Perdana Menteri Inggris. Bond bahkan tidak mampu mengejar Silva. Berhasilkah Bond menyelamatkan M? Akankah M16 ditutup akibat kegagalan misi yang diemban Bond?

Meski sempat dibelit masalah pendanaan, film besutan Sam Mendes tersebut hadir dengan cerita yang sangat segar dibandingkan dengan serial Bond sebelumnya. Film ini kembali menghidupkan dua karakter yang sempat menghilang dalam dua serial Bond sebelumnya, yaitu Q pemimpin laboratorium M16 dan Eve Moneyenny yang merupakan sekretaris M.

Uniknya lagi, film tersebut mampu menghadirkan ketangguhan Bond meski jauh dari berbagai alat canggih yang biasanya hadir dalam serial Bond.

Tak heran bila Skyfall mendapatkan respons positif dari berbagai agregator film. Salah satunya Rotten Tomatoes yang memberikan skor rating 93% dari 83 peereview.

Anda sedang membaca artikel tentang

"Skyfall", Pertaruhan Loyalitas Agen 007

Dengan url

http://malariamosquito.blogspot.com/2012/11/pertaruhan-loyalitas-agen-007.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

"Skyfall", Pertaruhan Loyalitas Agen 007

namun jangan lupa untuk meletakkan link

"Skyfall", Pertaruhan Loyalitas Agen 007

sebagai sumbernya

0 komentar:

Post a Comment

techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger