Parpol Masih Feodal

Written By Luthfie fadhillah on Thursday, November 1, 2012 | 8:10 PM


BANDUNG, KOMPAS.com — Kegagalan partai politik dalam melahirkan kader unggulan dalam pemilihan kepala daerah Jawa Barat  banyak dipengaruhi oleh karakter lembaga yang masih feodal. Hal itu ditandai dengan ketergantungan yang besar dari anggota dan pengurus parpol kepada pimpinan parpol di pusat. Hal itu diakui oleh Achmad Riza, Wakil Ketua Fraksi PDI-P DPRD Jabar, dalam dialog publik yang diselenggarakan Lembaga Studi Teritorial bekerja sama dengan Harian Kompas Perwakilan Jabar, Kamis (1/11/2012), di Gedung Grha Kompas-Gramedia, Bandung, Jabar.


Menurut dia, parpol harus berkaca untuk melihat apakah dirinya sudah demokratis dengan memberikan kesempatan yang sama kepada semua orang untuk tampil menjadi pemimpin. Parpol tidak boleh terkungkung oleh feodalisme. "Nilai-nilai parpol harus diwariskan kepada semua anggotanya sebagai anak ideologis, tidak semata-mata hanya memaksakan kemunculan anak biologis pimpinan dalam perebutan kursi kekuasaan," ujarnya.      


Terpilihnya Joko Widodo dalam pilkada DKI, menurut Riza, menjadi cerminan dan pola baru bagi partainya untuk mengevaluasi pola perekrutan kader. Jabar semestinya bisa memunculkan figur-figur baru seperti Jokowi. Dalam pengamatan Guru Besar Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Unpad Dede Mariana, seseorang layak menjadi cagub-cawagub dengan lima kriteria utama, yaitu memiliki integritas, merakyat, pro-investasi, mengutamakan pelayanan publik, dan memiliki nilai tawar atas kepentingan pusat. "Tantangannya sekarang ialah mau tidak mau parpol-parpol itu terbuka menelusuri atau menemukan lima kriteria itu dari kader yang mereka miliki. Sebab, hal semacam ini memerlukan proses dan waktu yang lama," kata Dede.      


Jika bertahan dengan sistem politik yang mengutamakan pencapaian kekuasaan seperti sekarang, Jabar tidak akan maju. "Siapa pun gubernur dan wakil gubernur terpilih, kalau perekrutannya masih bertujuan jangka pendek, tidak akan bisa menyelesaikan persoalan di Jabar. Pasangan pemimpin yang berisiko besar gagal dalam berkoalisi itu akan berjalan tanpa program jelas," ujar Dadang Ramdhan, Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Jabar. Hingga tiga hari menjelang pendaftaran cagub-cawagub Jabar dibuka, belum ada parpol yang secara resmi mengumumkan pasangan calonnya. Masa pendaftaran dibuka pada 4-10 November. Sejumlah nama cagub mulai muncul sekalipun belum ditetapkan oleh partai, antara lain petahana Ahmad Heryawan (PKS), Dede Yusuf (Partai Demokrat), dan Rieke Diah Pitaloka (PDI-P). Namun, ketiganya hingga kini belum memiliki calon pasangan.






Editor :


Tjahja Gunawan Diredja









Anda sedang membaca artikel tentang

Parpol Masih Feodal

Dengan url

http://malariamosquito.blogspot.com/2012/11/parpol-masih-feodal.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

Parpol Masih Feodal

namun jangan lupa untuk meletakkan link

Parpol Masih Feodal

sebagai sumbernya

0 komentar:

Post a Comment

techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger