Tantangan Merebut Gelar Kian Berat

Written By Luthfie fadhillah on Tuesday, October 30, 2012 | 8:53 PM


JAKARTA, KOMPAS.com — Hadirnya para pemain bulu tangkis China membuat tantangan merebut gelar dala, nomor perorangan Kejuaraan Dunia Yunior di Chiba, Jepang, akan lebih berat. Pemain-pemain China sudah menunjukkan keperkasaan dengan menjuarai  nomor beregu mengalahkan Korea Selatan, akhir pekan lalu. Untuk nomor perorangan yang dimulai Selasa (30/10), Indonesia berjuang keras merebut gelar dari sektor ganda. Proyeksi ini berdasarkan hasil kejuaraan yang sama tahun lalu di Taiwan. Ketika itu, Indonesia mendapat satu gelar dari ganda campuran lewat pasangan Alfian Eko Prasetya/Gloria Emanuelle Widjaja yang mengalahkan rekan senegaranya Ronald Alexander/Tiara Rosalia Nuraidah.


Namun, situasi sekarang akan berbeda. Tahun lalu, persaingan bisa dibilang tidak ketat karena para pemain China tidak tampil. Absennya mereka di Taiwan tak lepas dari hubungan politik kedua negara. Selain di sektor ganda, Indonesia juga menurunkan sejumlah pemain di nomor tunggal putra dan putri. Di tunggal putra, pemain klub Djarum Kudus, Thomi Azizan Mahbub, menjadi andalan. Pemain berusia 18 tahun ini akan mendapat tantangan berat dengan harus melewati juara dunia 2010 Viktor Axelsen dari Denmark. Jika melihat undian, Thomi berpeluang untuk bertemu Axelsen di babak semifinal.


"Saya memang penasaran sekali mau melawan Axelsen karena dia salah satu pemain junior yang bagus" ujar juara Djarum Sirnas Banten Open 2012 ini, seperti dikutip situs PBSI. Axelsen merupakan pemain muda masa depan Denmark. Pada usianya yang masih masuk kategori U19, ia sudah mampu bersaing dalam turnamen senior kelas super series. Bahkan, pada turnamen terakhirnya, Frech Super Series 2012, ia menembus babak final.


Pada perjalanannya ke final, Axelsen menumbangkan sejumlah unggulan seperti Kenichi Tago (Jepang) dan Wang Zhengming (China). Axelsen juga tercatat pernah mengalahkan pemain-pemain senior Indonesia seperti Taufik Hidayat, Sony Dwi Kuncoro, dan Tommy Sugiarto. Sementara itu, nama Thomi awalnya tidak masuk skuad junior yang akan berlaga. Berhubung Shesar Hiren Rhustavito batal berangkat karena cedera, Thomi pun diusulkan untuk menggantikan Shesar dan memperkuat tim Indonesia muda.


Meski demikian, Thomi tampak bersungguh-sungguh mengikuti turnamen paling bergengsi di level junior ini. Terbukti ia mampu melewati pertandingan pertamanya dengan tampil mengesankan. Thomi memastikan diri lolos ke babak ketiga setelah Selasa sore menundukkan Lars Schaenzler asal Jerman dengan skor telak, 21-9, 21-9. Diunggulkan di posisi 9/16, Thomi mendapat bye di babak pertama. Pada babak ketiga Rabu ini, Thomi sudah ditunggu wakil dari India, Pratul Joshi. Pada hari Selasa ini, hanya pemain tunggal putri Mapasa Setyana yang tersingkir. Dia dikalahkan pemain Jepang Aya Ohori 5-21, 5-21.






Editor :


Tjahja Gunawan Diredja









Anda sedang membaca artikel tentang

Tantangan Merebut Gelar Kian Berat

Dengan url

http://malariamosquito.blogspot.com/2012/10/tantangan-merebut-gelar-kian-berat.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

Tantangan Merebut Gelar Kian Berat

namun jangan lupa untuk meletakkan link

Tantangan Merebut Gelar Kian Berat

sebagai sumbernya

0 komentar:

Post a Comment

techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger